Pair of Vintage Old School Fru

It's Time For Your Ads TERBAIK!


U-ON




Ayo Gabung!

U-STAT
Iklan Hari Ini

pulsa gratisan
Cara Membuat Toko Online GRATIS!

Buat toko online mudah dan gratis trial (coba) selama 15 hari.
Detail & Demo toko online : www.Jejualan.com
Toko Online Handal Murah, GRATIS TRIAL
- Gratis Trial 15 hari.
- 20 detik langsung jadi.
- Gratis domain dot com/net.
- Gratis tema css (desain) / desain sendiri -- mudah.
- Suport sms report.
- Suport cart/keranjang khas toko online.
- Terintegrasi dengan Instagram dan jejaring sosial lain.
- Suport tampilan desktop & mobile.
- Fitur ongkos kirim otomatis
- Konsultasi dengan pakar e-commers gratis.
- Ringan diakses.
- SEO Friendly (bersahabat dengan mesin pencari google).
- Layanan costumer service 24 jam.
- Harga mulai 60rb/bln.

Kenapa Toko Online? Selain untuk memasarkan produk keseluruh pelosok negeri juga sebagai citra keseriusan bisnis Anda.
Coba sekarang? Gratis 15 hari.

Silahkan pelajari dan bandingkan produk kami dengan produk lain : www.JeJualan.com

Buat Toko Online GRATIS TRIAL!!

KUNCI KAYA ADALAH MANAJEMEN KEUANGAN PRIBADI ( 4 )

Empat tahun lalu, saya tersentak ketika sedang
berbicara dengan mama saya. Topik apa lagi jika
bukan mengenai uang ? Malam itu, setelah berbasa-
basi sejenak, mama mulai bertanya berapa jumlah
tabungan saya. Kemudian dia melanjutkan bertanya
mengenai gaji saya. Bukan pertanyaan ini yang membuat saya kaget, tetapi perhitungan mama saya
yang bikin mata ini terbuka. Saya yakin ilustrasi ini
akan membuat anda tercengang juga !



Saya mengatakan kalau di tabungan saya
kurang lebih ada lima juta. Terus saya
bilang kalo gaji saya sebulan dua juta
rupiah. Dan saya sudah bekerja kurang
lebih tiga tahun. Menurut perhitungan mama, seharusnya di tabungan
saya ada tiga puluh juta rupiah. Hah ?? Langsung saja saya terpaku !

Mama menjelaskan kalau dua juta kali
dua belas dan kali tiga jumlahnya 72 juta. Karena saya masih tinggal di rumah orang tua, maka
tidak perlu bayar listrik, bayar air, beli makanan, beli
garam, beli sabun, dan segala keperluan rumah
tangga. Pendeknya, duitmu itu utuh, lagian...kamu gak pernah kasih mama uang belanja ! Dan perhitungan 30 juta itu adalah perhitungan paling kecil, seharusnya di tabunganmu ada lebih dari itu.
Jadi...pertanyaannya adalah...kemanakah larinya
uang pribadimu ??

Setelah mendengar kata-kata tersebut, otak saya tak
berhenti berputar mencari jawaban atas pertanyaan
tadi. Saya tidak bisa menolak argumen mama karena
dia 100% betul. Saya sadar kalau ternyata
manajemen keuangan pribadi saya kacau balau. Dan
dari detik itulah saya memperbaikinya. Dan tulisan ini adalah cara baru saya mengelolah keuangan. Semoga berguna.
Menurut saya, hanya ada dua jenis manusia jika
ditinjau dari cara mereka mengatur keuangan
pribadinya. Jenis pertama adalah mereka yang
mencukupkan pengeluarannya berdasarkan
pendapatannya. Dan jenis berikutnya adalah mereka
yang menentukan pengeluarannya baru kemudian mencari cara untuk mencukupkannya. Tidak ada yang jelek ataupun yang baik dari kedua jenis ini, masing–masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Yang terbaik adalah yang sesuai dengan kepribadian anda !

Saya termasuk jenis pertama, dan akibatnya adalah
tulisan ini akan berat sebelah... he... he...he... Mau
gimana lagi, kan ini blog saya dan tujuannya adalah
membagikan pengalaman hidup saya. Tetapi menurut pendapat saya, tips mengelolah keuangan pribadi yang akan saya bagikan di sini bisa diterapkan untuk jenis manusia apapun. Mengapa ? Karena saya jenius!
^-^' (ha...ha...ha....pede amaaat....!!)

Setiap bulan, setelah menerima amplop dari tempat
kerja, maka saya akan membagi isinya menjadi
beberapa bagian :

1. Kas rumah tangga, karena saya udah menikah !!
(Prioritas 1)

2. Tabungan masa depan (Prioritas 2)

3. Keperluan pribadi (Prioritas 3)


Nah...selama sebulan kedepan saya harus hidup dengan jumlah uang di pos keperluan pribadi. Cukup atau nggak cukup yaah harus dicukup-cukupkan, kan itu uang sisa... hik... hik..hik.... kalo gak cukup yaa....gak jajan. Kadang kala saya ingin menambah penghasilan bulanan saya dengan cara cari ceperan, tetapi saya bukan tipe pekerja yang suka ambil resiko alias “tipe cari aman”. Saya sadar bahwa saya bukan tipe mesin pengeruk uang yang baik, tetapi saya adalah tipe pengelolah uang yang baik. Karena itu saya lebih pas dengan mencukupkan apa yang saya dapat dan mengelolahnya supaya memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari bunga bank. Salah satu caranya adalah dengan membeli emas batangan (jika memungkinkan hal ini akan saya tulis di kemudian hari) dan beli dollar.


Sementara itu, teman saya yang namanya Jonas
adalah tipe kedua yaitu tipe yang menentukan
pengeluarannya terlebih dulu kemudian mencari cara untuk mencapainya. Biasanya jenis ini adalah mesin pengeruk uang yang efektif. Dan memang begitulah si Jonas ini. Dia pinter sekali mencari peluang usaha dan mendapatkan uang. Saya rasa inilah keadilan Tuhan semesta alam. Tiap – tiap kepribadian diberi kelebihan sekaligus kekurangan. Saya kurang pandai mencari uang tetapi pandai mengelolahnya, di lain pihak, si Jonas pandai mencari uang tetapi lemah dalam pengaturannya. Pernahkah anda membayangkan jika kedua pribadi ini digabung akan menjadi apa kelak ? Jawabannya adalah bentuk usaha dan kerjasama tim yang ideal ! Dan ini sudah dibuktikan dengan usaha kami bersama dalam The sainT, wedding organizer.

Perbedaan utama mengenai orang kaya dan dan
miskin ada pada sikap mental. Orang yang
mempunyai sikap optimis sudah pasti ditakdirkan
menjadi orang kaya. Namun antara takdir dan
kenyataan belum tentu sama karena ada beberapa
hal yang menentukan antara takdir dan kenyataan. Salah satunya adalah perencanaan. Jika anda adalah seorang karyawan maka anda
memiliki pendapatan yang pasti tiap bulannya. Tugas
anda adalah menyisihkan sedikit pendapatan anda
untuk investasi. Jumlahnya tidak penting, yang
penting adalah disiplin ! Ingatlah pepatah sedikit demi
sedikit lama-lama menjadi bukit. Sebaliknya jika anda seorang pengusaha maka alokasi untuk investasi
masa depan anda tidak akan sama jika anda seorang
karyawan. Ada masa krisis dan ada masa jaya. Jika
anda tidak disiplin maka anda akan selalu
kekurangan baik ketika anda krisis maupun ketika
sedang jaya. Gampangnya, ketika usaha sedang rame, jumlah investasi anda seharusnya lebih besar
bukan jumlah konsumsinya. Seorang teman saya
yang memiliki bisnis travel mengerti tentang hal ini
tetapi tidak melakukannya, sebab bicara memang
mudah daripada melakukan ! Tidak heran dia selalu
kekurangan uang ketika masa paceklik. Godaan untuk meningkatkan pengeluaran ketika sedang
mendapatkan banyak uang lebih besar daripada
memikirkan masa depan. Percayakah anda bahwa
kaya atau miskin ditentukan oleh perencanaan ?






Link Exchange